Komisi VI Pertanyakan Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo

09-11-2022 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI dengan Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Foto: Oji/nr

 

PT Adhi Karya (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menerima PMN Tunai tahun 2022 sebesar Rp1,976 triliun dan akan diikuti dengan pelaksanaan Right Issue Publik dengan nilai Rp1,898 triliun. PMN tersebut dipaparkan oleh Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson akan digunakan untuk proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan SPAM Karian.

 

Mendalami PMN dan rencana aksi korporasi tahun 2022 PT Adhi Karya, Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mempertanyakan kapan proyek pembangunan jalan tol tersebut rampung. Pasalnya ia menilai, pembangunan tol di daerah tersebut penting untuk menunjang akses masyarakat utamanya menuju ke Bandara Internasional Yogyakarta.

 

"Kemudian untuk pembangunan Jalan Tol Bawen-Solo-Yogyakarta kapan pak selesainya? Selama itu belum selesai sepertinya lewat darat lebih enak daripada kalau dari Jogja ke Kulonprogo harus menempuh jarak waktu antara satu sampai dua jam," tanya Herman.

 

Demikian disampaikan Legislator Dapil Jawa Barat VIII tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI dengan Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk terkait pendalaman PMN Tunai Tahun 2022 dan rencana aksi korporasi tahun 2022, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (9/11/2022).

 

Lebih lanjut, menurutnya, pembangunan jalan tersebut harus disosialisasikan kepada masyarakat. "Kalau kemudian masyarakat luas tidak mengetahui bahwa sedang dibangun tol untuk aksesibilitas ke Kulon Progo, ya Angkasa Pura I akan rugi terus di situ karena penumpangnya semakin berkurang dan mereka lebih mengakses ke Solo atau ke Semarang yang jalannya mungkin lebih gampang," imbuhnya.

 

Senada, Anggota Komisi VI Rudi Hartono Bangun mengatakan pembangunan proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo dan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen perlu untuk menunjang aksesibilitas menuju ke Bandara Internasional Yogyakarta. Sebab, selama ini jalan menuju Bandara tersebut masih menggunakan jalan nasional.

 

"Jalan tol itu memang diperlukan pak dari yang bandara itu menuju ke Yogya, karena jalannya pakai jalan nasional ya pak ya, karena saya lihat begini pak kalau itu tidak dipercepat para pendatang, turis, pekerja yang ingin meeting dua jam pak sampai dua jam setengah hanya dari bandara ke kota Jogja," jelasnya.

 

Untuk itu, pihaknya mempertanyakan kapan pembangunan tersebut rampung sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat. "Kalau tol jogja itu posisi sekarang ini kapan selesainya? dan hingga selesai itu apa hanya dengan biaya PMN dan Right Issue ini sudah mencukupi?" tanya Politisi Fraksi Partai NasDem ini. (bia/aha)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...